Sejarah

By Tim IT 07 Apr 2014, 13:10:57 WIB

   STIT Jembrana berdiri atas dasar keprihatinan tokoh masyarakat dan segenap jajaran pengurus NU atas kondisi pendidikan warga Nahdliyyin yang ada di Kabupaten Jembrana. Dimana secara kuantitas warga Muslim terbesar yang ada di Kabupaten Jembrana adalah warga Nahdliyyin. Namun demikian secara ekonomi warga Nahdliyin yang ada di daerah ini termasuk golongan menengah ke bawah sehingga terasa sulit untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yang ada diluar pulau Bali dengan pertimbangan biaya.

   Sementara dunia pendidikan menengah SMA ataupun Aliyah dan yang sederajat telah berdiri lama dengan jumlah yang cukup. Maka kebanyakan output yang dihasilkan oleh lembaga-lembaga tersebut tidak terserap oleh perguruan tinggi. Yang akhirnya menjadi pekerja ataupun pengangguran. Yang sudah barang tentu menjadi keprihatinan semua pihak terutama tokoh masyarakat pada umumnya dan kepengurusan NU yang ada di Kabupaten Jembrana pada khususnya.

   Hingga pada bulan Nopember 2006 dimulailah pembicaraan serius di tubuh kepengurusan Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Jembrana untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi yang bernafaskan Islam. Dengan gagasan awal adalah STAIS (Sekolah Tinggi Agama Islam Swasta). Dengan langkah awal diadakan studi komperatif ke beberapa perguruan tinggi Islam swasta yang ada di pulau jawa.

   Maka sepulang dari studi komperatif tersebut dengan digagas oleh tokoh masyarakat dan tokoh Nahdliyin antara lain : 1) Imam Turmudzi, S.Pd 2) H. Tafsil Lc.3) Asroruddin 4) H. Zahruddin, S.Ag 5) Fathul Bari, S.Ag 6) Drs. H. Azizuddin 7) Masduki, SH 8) Kyai Ahmad Damanhuri 9) H. Mustain 10) Eko Priyanto disepakati mendirikan perguruan tinggi Islam yang bernama STIT Jembrana. Dari para penggagas inilah maka melahirkan proposal pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT Jembrana) yaitu pada tanggal 12 April 2007. Kemudian gagasan awal beberapa tokoh tersebut disusunlah proposal atas nama LP. Ma’arif Cabang Jembrana yang kemudiakan dimintakan rekomendasi dari Cabang NU Kabupaten Jembarana. Hingga keluarlah Rekomendasi  pengurus  Cabang NU Kabupaten Jembrana Nomor 23/A.I/PC.IV/2007 tentang Rekomendasi pendirian perguruan tinggi. Dan rekomendasi pengurus Pimpinan Pusat LP. Ma’arif Nomor 205/SU/PP/IV/2007 tertanggal 19 April 2007.

  Dari berbagai rekomendasi maka muncul pula rekomendasi dari Departemen Agama Kabupaten Jembrana Nomor K.d.18.02/1/PP.00/927/2007. Maka berdasar  berbagai rekomendasi yang ada kemudian diajukanlah proposal pengajuan pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Jembrana dengan pengantar dari Kopertais Wilayah IV Jawa Timur dengan Nomor Surat 215/PP.03.2/KOP.IV/2007 tertanggal 13 April 2007 yang berisi pengantar ijin pembukaan Sekolah Tinggi Islam Jembrana. 

   Dari proposal yang diajukan terdiri dari tiga Program Studi yaitu: Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Agama Islam dan Tadris Bahasa Inggris. Namun pada perkembangannya setelah dilakukan visitasi oleh petugas Departemen Agama RI pada tanggal 12 Mei 2008  maka kemudian keluarlah Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Agama Islam Departemen Agama RI Nomor: DJ.I/220-D/2007 tertanggal 28 Mei 2007 terdiri dari dua program studi yang disetujui yaitu program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Bahasa Arab (PBA).