STIT Jembrana Lepas Mahasiswa KKN PAR di Desa Tegalbadeng Timur

By Roziqin 16 Jan 2019, 14:51:37 WIB Komunitas
STIT Jembrana Lepas Mahasiswa KKN PAR di Desa Tegalbadeng Timur

STIT Jembrana melepas mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Tegalbadeng Timur Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana ( 05/11/18). Kegiatan ini, merupakan pertanda dimulainya pelaksanaan KKN di Desa Tegalbadeng Timur Kecamatan Negara.

Hadir dalam acara itu, Perbekel Desa Tegalbadengan beserta seluruh apartur Desa, Ketua BPD, Babinsa dan Babinkamtibmas, Ketua STIT Jembrana, H. Tafsil Saifuddin Ahmad, Lc., M.Pd.I., para Wakil Ketua, pendamping KKN, Dosen, dan peserta KKN.

Ketua panitia KKN, Rifqil Halim, M.A., mejelaskan, Desa Tegalbadeng Timur Kecamatan Negara merupakan merupakan potret multikulturalisme. Karena daerah ini memiliki keragaman kultural yang berdampingan secara harmonis.

"Kultur dan Realitas sosial yang unik ini, menjadi alasan pihak kampus menempatkan KKN di Desa Tegalbadeng Timur Kecamatan Negara," sambutnya.

Lebih lanjut, Alumnus IAIN Syarif Hidayatullah ini mengatakan, KKN ini menggunakan metodologi Participatory Action Research (PAR). Tujuannya, agar peserta KKN bisa bersama dengan masyarakat dalam melihat problem sosial dan menyelesaikan problem mereka sendiri. "dalam metode ini, ada tiga komponen yang harus dilakukan peserta KKN, partisipasi, aksi dan penelitian ilmiah," ungkapnya.

Partisipasi diartikan dengan melibatkan masyarakat dalam melihat problem sosial mereka. Sehingga masyarakat tak hanya dijadikan objek, tetapi masyarakat harus di jadikan subjek setelah berubah kesadarannya."Maka yang melakukan inisiatif haruslah masyarakat, karena mereka sebagai subjek," lanjutnya.

Aksi dimaknai peserta KKN bersama masyarakat melakukan aksi kongkrit sebagai reaksi dari perubahan kesadarannya. Semua kesadaran bergeraknya berasal dari masyarakat.

"Tapi semua partisipasi dan aksi ini harus berbasis ilmiah. Yaitu harus berdasarkan data-data. Maka KKN kali ini tak membawa program, karena memang program muncul dari masyarakat, " paparnya.

Semua peserta ini akan bertempat di desa Tegalbadeng Timur. Meraka berasal dari Program Studi Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Bahasa Arab.

"Mereka akan melaksanakan KKN selama 54 hari dari tanggal 05 Nopember 2018 hingga 29 Desember 2018. Semoga peserta KKN bisa bermasyarakat di Tegalbadeng Timur" tandasnya.

Wakil Ketua Tiga, KH. Fathur Rahim, M.Pd.I., menegaskan, sebagaimana amanat dari Ketua STIT Jembrana, para peserta KKN dilarang berpolitik dan berkonflik.

"Maka konsekwensinya, jika ada peserta KKN yang melakukan hal tersebut, akan ditarik dan tidak diluluskan," jelasnya. Karena kegiatan KKN ini, murni proses akademik. KKN ini bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi tentang pengabdian, Maka semua kegiatan harus berbasis penelitian," tambahnya.

Perbekel Desa Tegalbadeng Timur H. Ali Nuddin, menerima dengan senang hati dan meminta kepada peserta KKN bisa membaur dengan masyarakat. Belajar bersama masyarakat sebagaimana dari filosofi metode KKN-nya." Maka saya berharap peserta KKN bisa cepat menyesuaikan dengan masyarakat. Dengan harapan, hasil dari KKN ini bisa bermanfaat bagi masyarakat," tuturnya.

Sementara itu Ahmad Wildan, Mahasiswa KKN prodi Pendidikan Agama Islam, bahwa metodologi PAR diterimanya di bangku kuliah dan pada saat Pembekalan KKN. “PAR kita terima di bangku kuliah, nah di KKN ini tempat mempraktikkannya” Tutupnya.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment